Komunikasi Publik Dan Komunikasi Massa

Apakah komunikasi public dan komunikasi massa ?
    Komunikasi public dan komunikasi massa merujuk kepada situsiasi dimana pesan yang dibuat, disebarkan kesejumlah penerima yang relative besar dalam keadaan yang relative impersonal. Berbicara di depan umum, konser, teater dan debat public adalah contoh komunikasi public. Sedangkan komunikasi yang melibatkan media komunikasi massa seperti artikel koran dan majalah, program televise dan radio, serta film dan iklan adalah contoh komunikasi massa. Situasi komunikasi public dan komunikasi massa cenderung untuk dicirikan oleh :
  1. Khalayak
  2. Impersonal
  3. Direncanakan, diprediksi dan resmi
  4. Control oleh sumber
  5. Interaktif yang terbatas
Peran komunikasi public dan komunikasi massa
    Penting memahami peranan komununikasi public dan komunikasi massa mengingat karakteristiknya sendiri. Sekolah, seperti halnya institusi keagamaan, pemerintah, dan komunikasi bisnis, memainkan peran yang sangatb mendasar dalam penciptaan, penyebaran dan pemilikan bersama suatu budaya.
 
Memahami komunikasi public
  1.  Pidato
  2.  Presentasi
  3.  Analisis khalayak dan adaptasi
  4.  Mengembangkan tujuan dan tesis
  5.  Membuat argument
  6.  Alat bantu visual
  7.  Kekhawatiran komunikasi
Memahami komunikasi massa
Seperti yang akan kita lihat, mengenai dampak social juga penting ketika seseorang menimbang komunikasi massa, dikarenakan potensi kecepatan dan luasnya distribusi pesan yang dimungkinkan oleh media komunikasi massa tradisional dan media massa yang lebih baru.

Produksi, Distribusi Dan Konsumsi
Revolusi industry telah membawa era dimana produksi massal, distribusi dan konsumsi barang-barang dan manufaktur menempati posisi sentral dalam tatanan ekonomi dan struktur social dari masyarakat kita. Dalam cara yang sama, revolusi dan komunikasi telah membawa kita kepada zaman dimana komoditi mendasarnya adalah informasi.
  1. Produksi mengacu kepada penciptaan, pencarian, pengemasan, atau pengemasan ulang informasi
  2. Distribusi berkaitan dengan perpindahan produk-produk komunikasi massa dari suatu titik produksi ke titik konsumsi
  3. Konsumsi mengacu kepada pemanfaatan, dampak, dan efek, dari komunikasi massa terhadap individu, hubungan, kelompok, organisasi, atau masyarakat

Ketika kita berbicara tentang komunikasi massa, secara tradisional kita lebih mengenal istilah ‘audien‘ sebagai sesuatu yang sangat besar tetapi istilah audien tidak selalu dikaitkan dengan sekelompok pemirsa atau pembaca dan dengan diciptakannya mesin fax dan komputer, mengakibatkan meluasnya nilai dari konsep audien itu sendiri. Pandangan yang seperti ini tentang audien tidak menganggap bahwa kelompok pengguna harus berukuran tertentu atau memiliki keragaman tertentu, dan tidak pula menganggap bahwa semua anggota audien terkena informasi yang sama pada waktu yang sama. Yang lebih penting adalah persyaratan bahwa produk informasi harus dibuat dan didistribusikan berdasar tujuan tertentu oleh oganisasi tertentu.

Empat Fungsi Dasar Komunikasi Massa

Sosiolog yang sekaligus ahli komunikasi massa, Charles Wright, merinci empat fungsi: pengawasan (surveillance), korelasi (correlation), sosialisasi (socialization), dan hiburan (entertainment).
Pengawasan (Surveillance) dapat terdiri dari fungsi memperingatkan, menyiagakan anggota audien terhadap bahaya –misalnya bencana alam dan ancaman teroris.
Korelasi (Correlation) membantu audien menentukan relevansi pesan pengawasan yang berguna untuk mereka terkait dengan informasi tentang peristiwa yang terjadi.
Sosialisasi (Socialization). Komunikasi bermedia massa mensosialisasi individu-individu agar bisa berpartisipasi dalam masyarakat.
Hiburan (Entertainment). Komunikasi bermedia massa memberikan hiburan yang berupa pengalih perhatian atau melepaskan audien dari tanggung jawab sosial.

Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas
Pengemasan dan Penyebaran Budaya. Komunikasi bermedia massa seperti koran, televisi dan film telah lama memerankan peran penting dalam mengemas dan mentransmisikan informasi budaya. Namun, banyak organisasi lainnya yang tidak disebut komunikasi massa mempunyai fungsi yang sama.
Fungsi Mempopulerkan dan Mengabsahkan. Konsep-konsep tentang apa yang dapat dipercaya didistribusikan dari satu tempat ke tempat lain dan di dalam prosesnya, konsep-konsep itu dipopulerkan dan disertai oleh sangsi-sangsi.
Hiburan dan Periklanan. Program hiburan menyediakan penjelasan tentang bagaimana cara orang harus hidup, memandang, berpikir, berbicara dan berhubungan satu sama lain. Iklan menyajikan pesan-pesan budaya yang kuat terkait ekonomi dan konsumsi. Mendorong konsumsi adalah tema universal periklanan dan berbagai jenis promosi lainnya.
Olahraga: Pahlawan dan Penjahat. Peristiwa olahraga menjadi ilustrasi yang unik tentang cara komunikasi massa berfungsi sebagai pembawa pesan budaya. Peristiwa olahraga mengajarkan tentang bermain dalam aturan, kalah secara terhormat, sportivitas, persaingan dan kegigihan.
Video Game dan Komputer Game: Kontrol dan Kosekuensi. Salah satu pesan terkuat yang dapat disampaikan melalui video game adalah tentang keabadian, dan kemungkinan mengulang dari awal apa yang terlanjur salah tanpa konsekuensi. Dalam video game, kekerasan dewasa ini adalah sesuatu yang paling menonjol. Hampir 80% dari berbagai permainan video bersifat kekerasan dan 21% diantaranya menunjukkan kekerasan terhadap wanita.
Fungsi Mengomersilkan. Komunikasi massa memainkan peran utama dalam komersialisasi selebriti, merek nama, benda seni, musik dan elemen budaya lainnya.
Kontak Sosial dan Rasa Memiliki Komunitas. Komunikasi massa dapat berfungsi sebagai pengganti kontak manusia, membantu individu menghindari isolasi dan kesendirian.
Jika kita berpikir tentang komunikasi publik khususnya komunikasi massa, kasus mobil berdaya mesin besar menjadi analogi yang bermanfaat karena kasus itu melibatkan hubungan antara teknologi dan perilaku manusia. Sebagaimana kaitan mobil dan pengendara, adalah tampak masuk akal untuk beranggapan bahwa teknologi dan produk komunikasi memang memfasilitasi perilaku audien, namun ia bukanlah penyebab tunggal berbagai perilaku audien. Secara umum, efek yang terjadi di antara komunikator komunikasi massa dan komunikasi publik dan konsumennya adalah saling menyebabkan atau saling mengendalikan.
Sebagai produsen komunikasi publik maupun konsumen media massa, tanggung jawab dalam berperilaku etis adalah berusaha untuk menyajikan informasi yang paling akurat dan membuka diri terhadap berbagai media dan terhadap beragam produk.
Komunikasi publik dan komunikasi massa memainkan peran penting dalam menciptakan dan menyebarkan pesan, merujuk kepada situasi di mana pesan-pesan dibuat dan disebarkan ke sejumlah penerima yang relatif besar, dalam suasana yang relatif impersonal.


Komentar