Does Practice Make Perfect?

A.    Praktek pada E-learning

      E-learning yang efektif melibatkan pebelajar dengan lingkungan pembelajaran dengan cara mendorong seleksi, organisasi, integrasi dan pengambilan pengetahuan baru. Pertama, perhatian harus terarah pada informasi yang penting pada pelatihan. Selanjutnya, kata-kata dan visualnya dalam pembelajaran harus terintegrasi satu sama lain dengan pengetahuan sebelumnya. Akhirnya pengetahuan baru dan keterampilan yang akan dibangun di memori jangka panjang harus diperoleh dari memori jangka panjang setelah diadakannya pelatihan yang dibutuhkan untuk pekerjaan. Praktek latihan yang efektif mendukung semua dari proses psikologi ini.

·        Format latihan pada e-learning

            Satu bagian untuk keterlibatan adalah melalui respon/tanggapan pebelajar ke belajar praktek latihan. Praktek latihan, sering dimaksud sebagai  interaksi pada lingkungan belajar komputer, dengan beberapa format. Beberapa interaksi menggunakan format yang mirip untuk digunakan pada ruang kelas, seperti mengumpulkan jawaban yang benar pada daftar (list) atau mengindikasi sebuah pernyataan benar salah. Interaksi lain menggunakan format yang unik pada komputer, seperti ‘drag and drop’ dan simulasi e-learning secara tidak langsung dan papan penanda atau mengetik kedalam jendela chat pada e-learning langsung.
      Bagaimanapun, kefektifitasan psikologi dari praktek latihan adalah lebih penting dari formatnya. Untuk contoh, pertimbangan pertanyaan ditampilkan pada gambar 1.1 dan 1.2. Kedua pertanyaan menggunakan format  pilihan ganda. Meskipun begitu, respon dari gambar 1.1, pebelajar hanya butuh mengenali definisi yang disediakan pembelajaran. Kita memanggil bentuk ini dari interaksi ‘regurgitative’. Mereka tidak menuntut banyak pemikiran. Sangat kontras, untuk merespon pertanyaan pada gambar 1.2, pebelajar butuh untuk menerapkan pemahaman dari konsep untuk sebuah contoh aktual. Pertanyaan ini membutuhkan level yang lebih dalam pada proses dari pada pertanyaan yang digambarkan pada gambar 1.1


 

 B.    Paradok dari Latihan


      Kita semua telah mendengar ekspresi bahwa ‘latihan membuat sempurna’. Tapi seberapa penting latihan terhadap perolehan keterampilan? Studi dari penampilan teratas dari musik, catur, dan olahraga menunjuk kepada kekritisan dari latihan dalam pengembangan keahlian. Sloboda, Davidson, Howe dan Moore (1996) membandingkan jadwal latihan dari perfoma yang lebih tinggi dengan performa yang lebih rendah pada murid remaja musik dari kemampuan awal yang sama dan paparan untuk pelajaran musik. Semua murid memulai belajar musik sekitar umur 6 tahun. Performer yang lebih tinggi telah mengabdikan lebih banyak waktu untuk latihan. Pada umur 12 tahun performer yang lebih tinggi, mereka berlatih 2 jam sehari, dibandingkan 15 menit/hari pada performer yang lebih rendah. Para peneliti menyimpulkan bahwa “telah ada sebuah hubungan yang sangat kuat antara prestasi musik jumlah praktek yang telah dilakukan” (Sloboda, Davidson, Howe, & Moore, 1996, halaman. 287). Pada faktanya, para pemusik yang mencapai sebuah status elit (ahli) telah mengabdikan lebih dari 10.000 jam untuk latihan pada umur 20 tahun.
      Pada kontrasnya, tidak ada hubungan yang ditemukan antara rata-rata indeks prestasi siswa universitas dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk belajar (Plant, Ericson, Hill, & Asberg, 2005). Tim penelitian menyimpulkan bahwa jumlah waktu belajar siswa tidak ada hubungan ke kinerja akademik. Demikian pula, kita semua telah bertemu individu dengan kemampuan rata-rata pada sebuah kegemaran seperti golf, musik yang menghabiskan cukup besar jumlah waktu latihan dengan kemajuan yang sedikit. Berdasarkan studi dari performer ahli pada musik dan olahraga, Ericson (2006) menyimpulkan bahwa latihan itu penting, tapi tidak hanya dengan latihan saja orang dapat meningkatkan kompetensi.
      Ericson (2006) merujuk pada latihan yang menuntun keahlian sebagai latihan yang disengaja. Ia mendeskripsikan latihan yang disengaja sebagai tugas yang disajikan untuk performer yang “pada awalnya berada di luar saat ini dari kinerja yang dapat diandalkan, belum dapat menguasai dalam jam latihan pada konsentrasi dalam aspek penting dan secara bertahap menyempurnakan kinerja melalui pengulangan setelah timbal balik (feedback). Oleh karena itu, persyaratan untuk konsentrasi menetapkanpraktik/latihan yang disengaja terpisah dari kedua yang tiada artinya, kinerja rutinitas dan keterlibatan main-main”(halaman. 692).” Untuk memaksimalkan hasil dari latihan, kami merekomendasikan faktor berikut: (1) latihan yang memfokuskan pada kesenjangan keterampilan yang spesifik, (2) umpan-balik korektif/ perbaikan yang jelas, (3) latihan dalam lingkungan yang bebas gangguan, serta (4) latihan yang membangun keterampilan yang kemudian akan ditransfer dari lingkungan belajar ke lingkungan kerja.

C.     Cara Meningkatkan Latihan

      Dalam edisi pertama kami, kami menunjukkan bukti bahwa latihan seharusnya menjadi pekerjaan relevan, didistribusikan pada lingkungan belajar, dan latihan yang lebih banyak akan menuju pada peningkatan kinerja. Kami memperbaharui dan memperluas rekomendasi ini dengan pedoman berikut:
Prinsip 1          : cerminan pekerjaan (mirror the job)
Prinsip 2          : memberikan penjelasan perbaikan umpan balik
Prinsip 3          : menentukan jumlah dari latihan berdasarkan dari persyaratan kinerja                              pekerjaan, mendistribusikan latihan melalui lingkungan belajar.
Prinsip 4          : menerapkan prinsip multimedia untuk merancang pertanyaan                                           latihan
Prinsip 5          : transisi dari contoh ke latihan secara bertahap melalui teknik feeding

D.    Prinsip-prinsip dalam Membuat Latihan

Prinsip 1 : Mirror the job
Desain interaksi membutuhkan pebelajar untuk merespon dalan konteks pekerjaan yang nyata. Pertanyaan yang menanyakan pebelajar hanya mengenali atau memanggil ulang informasi yang disajikan pada latihan tidak akan mendorong belajar yang mentransfer ke pekerjaan.
Dimulai dengan sebuah pekerjaan dan analisis tugas untuk menentukan kognitif yang spesifik dan proses fisik yang dibutuhkan pada lingkungan kerja. Selanjutnya menciptakan aktivitas interaksi pentransferan yang tepatyang membutuhkan pebelajar untuk merespon pada cara yang mirip selama latihan sebagaimana mereka akan lakukan pada lingkungan kerja. Pada bab 10, kami mendeskripsikan prinsip spesifikasi penyandian yang memberitahu kita bahwa isyarat dari transfer harus dikodekan/disandikan pada waktu belajar. Lebih banyak fitur dari lingkungan kerja yang terintegrasi ke dalaminteraksi, semakin besar petunjuk yang tepat akan dikodekan ke dalam memorijangka panjang untuk transfer selanjutnya.
Untuk sebagian besar menghindari e-learning dengan interaksi yang membutuhkan ‘regugitation’ yang sederhana dari informasi yang diberikan pada program latihan. Pertanyaan ini tidak mendukung kebutuhan proses psikologi untuk mengintegrasikan informasi baru dengan pengetahuan yang ada. Mereka bisa menjawab tanpa pemahaman yang nyata dari konsep, dan mereka tidak menanamkan kebutuhan isyarat untuk memperoleh pekerjaan. Sebaliknya, sebagaimana kamu merancang course atau pelajaran kamu, perlu diingat bahwa pekerjamu akan menerapkan pengetahuan baru untuk tugas pekerjaan mereka.
      Tabe 11.1 merangkum rekomendasi kami untuk tipe terbaik dari interaksi dari latihan dari prosedur (transfer dekat) tugas, strategi (transfer jauh) tugas, proses, konsep dan fakta (Clark, 2007)
TABLE 11. 1 Interaksi pada 5 tipe dari konten di e-learning
Tipe konten
Deskripsi interaksi
Contoh : kreasi halaman web (web-page creation)
Fakta
Menggunakan fakta untuk melengkapi/menyelesaikan tugas; menyediakan sebuah bantuan tugas untuk mendukung memori
Menggunakan kode pada bantuan  referensi untuk mengakses aplikasi
Konsep
Identifikasi sebuah contoh konsep baru
Pilih web-page (halaman web yang menerapkan fitur design teks yang efektif
Proses
Memecahkan masalah atau buat sebuah keputusan
Prediksi dampak dari sebuah spesifikasi properti halamanmiscoded’ pada output halaman web akhir
Prosedur
Melakukan sebuah tugas dengan mengikuti langkah-langkah
masukkan spesifikasi teks ke dalam layar properti teks
Prinsip
Melakukan sebuah tugas dengan menerapkan petunjuk/pedoman.
Merancang halaman web yang efektif

Prinsip 2 : Menyediakan Penjelasan Umpan Balik
Umpan balik memberikan pengetahuan dari hasil latihan. Itu memberitahukan pebelajar apakah mereka menjawab pertanyaan dengan benar. Tapi umpan balik bisa dilakukan lebih! Kami merekomendasikan sebagai tambahan untuk memberitahu pebelajar bahwa jawaban mereka adalah benar atau salah, kamu memberikan penjelasan singkat kenapa respon yang diberikan benar atau salah. Pada sesi ini kami memberikan contoh dan penelitian dalam umpan balik untuk menolong kamu mengoptimalkan belajar dari interaksi.
·        Apa itu penjelasan umpan balik?
      Lihat kepada dua respon umpan balik dari jawaban yang salah yang ada pada gambar 1.3 dan 1.4. Umpan balik pada gambar 1.3 memberitahu kamu bahwa jawaban kamu salah. Bagaimanapun, itu tidak membantu kamu memahami kenapa jawaban kamu salah. Umpan balik pada gambar 1.4 memberikan kesempatan yang lebih baik untuk belajar karena itu menggabungkan sebuah penjelasan. Pertanyaan yang tidak terjawab adalah sebuah moment atau saat yang bisa diajarkan.  Pelajar bebas melihat kepada penjelasan singkat instruksionalyang akan membantu membangun modelmental yang benar dan / atau membenarkan kesalahpahaman.

Meskipun keuntungan dari penjelasan umpan balik terlihat jelas, penciptaan penjelasan umpan balik lebih intensive daripada umpan balik perbaikan.
·        Bukti dari keuntungan penjelasan umpan balik
      Moreno (2004) membandingkan pembelajaran dari 2 versi dari permainan komputer tanaman yang disebut Design-a-plant. Pada permainan, partisipan membuat tanaman dari sebuah pilihan dari akar, daun dan batang dalam rangka untuk membangun sebuah tanaman yang paling cocok untuk sebuah lingkungan yang sudah dikondisikan. Objek dari permaianan ini untuk mengajarkan keuntungan adaptif dari fitur tanaman dari spesifikasi lingkungan, seperti hujan deras, tanah berpasir dan sebagainya. Pada studi penelitian,  baik benar atau penjelasan umpan balikditawarkan dengan agen pedagogik dalam merespon untuk rancangan sebuah tanaman tadi. Untuk penjelasan umpan balik, agen membuat komentar seperti “ya, dalam lingkungan cahaya yang sedikit, sebuah daun besar memiliki ruang lebih untuk membuat makanan dengan fotosintesis: (untuk jawaban yang benar) atau “hmm, kedalaman akar kamu tidak akan membantu tanaman untuk mengumpulkan air hujan yang jarang pada permukaan tanah” . Timbal balik jawaban yang benar memberitahu pebelajar ketika mereka jawab benar atau salah, tapi tidak menawarkan penjelasan apapun. Sebagaimana kamu bisa melihat gambar 1.5, hasil belajar lebih baik dari penjelasan umpan balik, dengan sebuah efek ukuran dari 1.16. Siswa menilai umpan balik dengan penjelasan lebih membantu daripada umpan balik yang hanya corrective saja. Motivasi dan rating ketertarikan terlihat sama dari keduanya.

Gambar 1.5 lebih baik belajar dari penjelasan timbal balik
      Moreno dan Mayer (2005) melaporkan hasil serupa menggunakan permainan lingkungan botany (tanaman) dalam studi tindak lanjut. Mereka menemukan bahwa penjelasan umpan balik dihasilkan jauh lebih baik dari pada umpan balik corrective, dengan sebuah ukuran efek yang sangat besar dari 1.87. Pebelajar pada grup  penjelasan umpan balik (penjelasan umpan balik) memberikan jawaban salah yang sedikit dibandingkan dengan grup umpan balik yang corrective, dengan sebuah efek ukuran dari .94.
      Debowski, Wood dan Bandura (2001) membandingkan pembelajaran sebuah pencari tugas elektronik dari sebuah kendali dan sebuah sesi latihan yang tidak tersturuktur. Semua patisipan mendatangi kelas awal yang dijelaskan dan didemontrasikan bebeapa prinsip dari melakukan pencarian online yang efektif. Mengikuti instruksi, partisipan yang ditandai untuk melakukan latihan pencarian pada 5 topik. Sebagain dari partisipan ditandai secara random/acak untuk sebuah latihan yang tidak terstruktur yang mana mereka bisa mencari 5 topik dalam urutan apapun atau menggunakan topik dari mereka. Partisipanpada grup yang tidak struktur didorong untuk menjelajah dan melatih menggunakan keterampilan yang dia pelajari pada praktek latihan. Kelompok pasrtisipan atau peserta yang dipandu ditandai 5 tugas pencarian dalam urutan dari yang termudah ke yang lebih sulit. Ketika mereka membuat sebuah kesalahan pada langkah pencarian, mereka di ingatkan  dari prosedur pembenaran (correct procedure) dan diberikan demonstrasi dari pendekatan pembenaran (correct approach). Oleh karena itu, kelompok parisipan yang dipandu menerima urutan latihan dari yang mudah ke masalah yang paling sulit dalam tambahan untuk segera menjelaskan timbal balik. Setelah sesi latihan, kedua kelompok menyelesaikan 2 tes pencarian selama mereka dipantau dan dinilai untuk kualitas dari strategi pencarian mereka, usaha yang dihabiskan, total usaha, kedalaman dan luas dari pencarian, dan kinerja akhir, diukur oleh nomer dari pengambilan rekaman yang relevan dengan pernyataan pencarian akhir. Pencarian yang dipandu lebih efektif membangun kepercayaan diri pebelajar dan kepuasan dengan belajar. Ditambahkan, pebelejar yang dilatih dibaha kondisi yang struktur didemonstrasikan dengan strategi pencarian yang lebih berkualitas dan diperoleh  lebih rekaman yang relevan.
Tugas pencarian menawarkan sedikit dari cara alami timbal balik. Seorang tidak akan punya cara untuk tahu apakah ada catatan tambahan relevan yang tidak diperoleh. Tim penelitian menyimpulkan bahwa “dari “illstructured” tugas yang memberikan kepercayaan timbal balik yang rendah, bukti menunjukkan bahwa pelatihan penguasaan yang dipandu ditambahkan perpanjangan eksplorasi yang dipandu selama latihan diperlukan untuk membangun kompetensi awal sebelum manfaat dari eksplorasi panduan diri akan terwujud.
·        Tips untuk Umpan Balik
      Kami percaya pelajaran kamu akan bermanfaat dari tips berikut:
ü  Setelah pebelajar merespon sebuah pertanyaan, berikan umpan balik dalam teks yang memberitahu pebelajar apakah jawaban itu benar atau salah dan menyediakan penjelasan singkat
ü  Posisikan umpan balik sehingga pebelajar dapat melihat pertanyaan, respon dia pada pertanyaan dan umpan balik tersebt secara fisik harus berdekatan (satu layar)
ü  Untuk sebuah pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda (multiple), seperti pada gambar 11.7 tampilkan jawaban yang benar dekat dengan jawaban pebelajar dan masukan sebuah penjelasan dengan jawaban yang benar

Prinsip  3 : Menyesuaikan Jumlah dan Penempatan Latihan untukKebutuhan                                  Kinerja Pekerjaan
Praktek latihan itu mahal. Pertama mereka mengambil waktu untuk merancang dan untuk memprogram. Bahkan akan lebih mahal dari waktu yang pebelajar yang dinvestasikan dalam menyelesaikan latihan. Seberapa banyak latihan yang dibutuhkan dan dimana seharusnya latihan ditempatkan? Dalam sesi ini kami mendeskripsikan bukti yang akan membantu dalam menentukan jumlah yang optimal dan penempatan pada lingkungan e-learning
·        Manfaat Praktek
Beberapa program e -learning dalam kedua format sinkron dan asinkron termasuk sedikit atau tidak ada kesempatan untuk praktek terbuka. Dalam bab 1 dan 2 kami mengklasifikasikan jenis program sebagai reseptif . Bisakah pembelajaran terjadi tanpa adanya praktek ? Berapa banyak praktek yang dibutuhkan ?
Moreno dan mayer (2005) membandingkan pembelajaran dari permainan desain tanaman yang dijelaskan sebelumnya dalam bab ini dari versi interaktif di mana peserta didik memilih bagian terbaik untuk bertahan hidup dalam suatu lingkungan tertentu dengan pelajaran yang sama di mana guru memilih bagian yang terbaik . Seperti yang Anda lihat dalam gambar 11.8, interaktivitas pembelajaran ditingkatkan dengan efek ukuran .63 , yang dianggap moderat. Dalam laporan penelitian yang sama, kedua interaktivitas dari peserta didik diminta untuk menjelaskan mengapa jawaban itu benar atau tidak benar untuk mempromosikan refleksi pada tanggapan. Peserta didik meminta untuk memberikan penjelasan yang bermanfaat terbukti ketika guru lebih daripada peserta didik memilih bagian rencana. Bahkan, pelajar menjelaskan dipromosikan belajar hanya ketika peserta didik menjelaskan jawaban yang benar ketimbang jawaban mereka sendiri , yang saya telah salah. Dari hasil tersebut, kami menyimpulkan bahwa interaksi yang bermanfaat bagi pembelajaran jauh mentransfer tapi itu salah satu bentuk interaksi (baik memilih bagian tanaman ATAU memberikan penjelasan untuk pilihan yang benar yang dibuat oleh program) mungkin cukup.
 

·        Manfaat Praktek Mengurangi dengan Cepat
Praktek dapat meningkatkan kinerja tanpa batas waktu, meskipun tingkatannya berkurang. Jangka waktu pengukuran pekerja menggunakan mesin untuk menggulung cerutu menemukan bahwa, setelah ribuan percobaan praktek yang dilakukan selama empat tahun , kemampuan terus meningkatkan ( Crossman , 1959) . Kecakapan berbahasa mendatar setelah kecepatan operator melampaui keterbatasan fisik peralatan tersebut. Dalam merencanakan waktu versus praktek untuk berbagai motor dan intelektual tugas, hubungan logaritmik telah diamati antara jumlah latihan dan waktu untuk menyelesaikan tugas (Rosenbaum, Carlson, & Gilmore, 2001). Dengan demikian logaritma waktu untuk menyelesaikan tugas menurun dengan logaritma dari jumlah praktek. Hubungan ini, diilustrasikan pada Gambar 11.9, disebut kekuatan hukum praktek. Seperti yang Anda lihat, sementara keuntungan kemampuan terbesar terjadi pada awal uji coba, bahkan setelah ribuan sesi latihan, perbaikan tambahan terus bertambah. Praktek cenderung mengarah pada peningkatan kinerja dalam sesi awal peserta didik menemukan cara yang lebih baik untuk menyelesaikan tugas-tugas dan dalam sesi latihan kemudian sebagai otomatisitas meningkatkan efisiensi.


·        Sesuaikan jumlah praktek dalam e -learning berdasarkan kebutuhan tugas
Lebih relevan langsung dengan e-learning, Schnackenberg dan lain-lain membandingkan pembelajaran dari dua versi pelatihan berbasis komputer, dalam menawarkan lebih banyak praktek daripada yang lain (Schnackenberg, sullivian, Leader, & jones, 1998; Schnackenberg & sullivian, 2000). Dalam percobaan mereka, dua kelompok ditugaskan untuk belajar dari praktek pelajaran versi yang penuh dengan 174 layar informasi dan enam puluh enam latihan praktek atau dari versi latihan/praktek ramping dengan layar yang sama 174 informasi dan dua puluh dua latihan praktek. Peserta dibagi menjadi kemampuan tinggi dan kemampuan rendah dimana kelompok berdasarkan titik rata-rata kelas mereka dan secara acak ditugaskan untuk menyelesaikan baik versi latihan/praktik yang penuh atau ramping. Hasil disertakan skor padaa lima puluh dua uji pertanyaan dan rata-rata waktu untuk menyelesaikan setiap versi. Tabel 11.2 menunjukkan hasil.


Seperti yang diharapkan, peserta didik kemampuan yang lebih tinggi dinilai lebih tinggi dan versi yang penuh membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan . Versi yang penuh menghasilkan skor rata-rata yang lebih tinggi, dengan efek ukuran .45, yang dianggap moderat. Versi latihan yang penuh mengakibatkan peningkatan pembelajaran untuk kedua kemampuan yang lebih tinggi dan kemampuan peserta didik rendah. Para penulis menyimpulkan: "Ketika desainer instruksional dihadapkan dengan ketidakpastian tentang jumlah latihan untuk disertakan dalam program instruksional, mereka harus mendukung sejumlah besar praktek atas jumlah yang relatif kecil jika prestasi siswa yang lebih tinggi merupakan tujuan yang penting" (Schnackenberg, sullivian, Leader, & jones, 1998, hal. 14).
Perhatikan bahwa peserta didik yang kemampuannya lebih rendah diperlukan 75 persen lebih lama untuk menyelesaikan versi praktek yang lengkap daripada versi praktek ramping, untuk keuntungan sekitar 4 titik pada tes. Apakah waktu tambahan yang dihabiskan dalam latihan/praktek menjamin peningkatan pembelajaran ? Untuk memutuskan berapa banyak latihan Anda harus meliputi program e-learning, mempertimbangkan sifat dari tugas kerja dan kekritisan dalam kemahiran kerja untuk menentukan apakah waktu latihan ekstra dibenarkan oleh perbaikan dalam pembelajaran .
Setelah banyak latihan praktek, keterampilan baru dapat dilaksanakan tanpa menggunakan kapasitas dari memori kerja. Kita lihat keterampilan ini sebagai otomatis. Beberapa tugas pekerjaan harus belajar untuk otomatisitas dalam memastikan kinerja pekerjaan yang aman  seperti pertama kalinya tugas ini dilakukan . pendaratan pesawat terbang adalah contohnya . Jenis tugas dari manfaat latihan berulang-ulang bahwa lebih dari hasil waktu di otomatisitas. Tugas-tugas lain dimanfaatkan dari otomatisitas keterampilan, tetapi otomatisitas dapat dikembangkan melalui latihan pada pekerjaan. Namun jenis tugas akan tergantung lebih pada pemahaman konsep dasar dan prinsip-prinsip untuk diterapkan pada situasi pemecahan masalah dari pada respons otomatis. Dalam lingkungan ini, lebih memperhatikan kualitas praktek daripada kuantitas praktek yang dibenarkan .
·        Bagikan Praktek Sepanjang lingkungan belajar
Penelitian awal pada pembelajaran manusia, yang dilakukan oleh Ebbinghaus pada tahun 1913, menunjukkan bahwa hasil praktek didistribusikan retensi jangka panjang yang lebih baik . Menurut dewan riset nasional . " Apa yang disebut efek jarak yang berlatih sesi jarak dalam waktu lebih unggul daripada praktek berkumpul dalam hal retensi jangka panjang adalah salah satu phenomone paling dapat diandalkan dalam psikologi eksperimental manusia. Efeknya adalah kuat dan tampaknya memegang bahan lisan dari semua jenis serta keterampilan motorik " ( 1991, hal . 30 ) . Selama delapan tahun setelah pelatihan awal, peserta didik yang praktek itu jaraknya menunjukkan retensi yang lebih baik daripada mereka yang berlatih dalam jangka waktu lebih terkonsentrasi (bahrick, 1987).
Pengaruh jarak, bagaimanapun, tidak menghasilkan pembelajaran yang langsung yang lebih baik . Hanya setelah periode waktu bahwa manfaat dari jarak praktek yang direalisasikan. Sejak itu program pelatihan yang lebih tidak mengukur pembelajaran tertunda, manfaat dari jarak latihan akan biasanya tidak diperhatikan . Hanya dalam evaluasi jangka panjang akan keuntungan ini terlihat . Tentu , kendala praktis akan menentukan jumlah jarak yang layak .
Sejak edisi pertama kami, setidaknya ada dua belajar yang terus mendukung manfaat dari latihan  yang didistribusikan. Kedua studi berfokus pada kemampuan membaca. Seabrook , brown, dan solity (2005) menunjukkan bahwa mengingat kata-kata dalam sebuah eksperimen laboratorium yang meliputi berbagai kelompok umur lebih baik untuk kata-kata dalam daftar yang diulang setelah beberapa kata intervensi daripada kata-kata yang diulang secara berurutan. Untuk menunjukkan penerapan prinsip ini ke pengaturan instruksional, mereka menemukan bahwa keterampilan yang diajarkan di kelas membaca dijadwalkan dalam tiga sesi sehari dua menit menunjukkan peningkatan enam kali lebih besar daripada mereka yang berlatih dalam satu sesi setiap hari enam menit .
Rawson dan kintsch (2005) membandingkan pembelajaran di antara kelompok mahasiswa yang membaca teks sekali, dua kali berturut-turut , atau dua kali seminggu dengan memisahkan bacaan. Seperti yang Anda lihat dalam gambar 11.10 , membaca teks yang sama dua kali berturut-turut (praktek berkumpul ) dapat meningkatkan kinerja pada tes langsung , sedangkan membaca teks yang sama dua kali dengan seminggu di antara bacaan ( praktik didistribusikan ) dapat meningkatkan kinerja pada tes tertunda .
 
Dilakukan bersama-sama, alasan meneruskan untuk merekomendasikan menyarankan praktek yang dijadwalkan selama pengalaman pembelajaran, bukan terkonsentrasi pada satu waktu atau tempat. Untuk menerapkan pedoman ini, menggabungkan pelatihan dengan ulasan praktek di antara berbagai pelajaran dalam mata kuliah Anda, dan sampai pelajaran mendistribusikan praktek selama pelajaran daripada semua dalam satu tempat.
·        Tips untuk Menentukan Jumlah dan Penempatan dari Praktek           Pengalaman
Kami memiliki alasan yang konsisten memajukan interaksi belajar. Namun, jumlah terbesar dari pembelajaran timbul pada saat pengalaman latihan awal. Praktek yang jumlahnya lebih besar secara otomatis akan membangun, tapi memberikan kurangnya peningkatan kerja. kita juga tahu pembelajaran jangka panjang yang lebih besar terjadi ketika praktik didistribusikan ke seluruh lingkungan belajar daripada sekaligus. untuk meringkas pedoman kami untuk praktek, kami sarankan Anda:
Ø  Menganalisis hasil yang diinginkan untuk tugas kebutuhan kinerja :
      Apakah otomatis membutuhkan tugas kinerja? Jika demikian, otomatisitas diperlukan segera atau bisa berkembang selama kinerja? Apakah tugas memerlukan pemahaman tentang konsep dan proses bersama dengan pemikiran?
Ø  Untuk tugas-tugas yang kurang penting atau untuk tugas-tugas yang tidak memerlukan otomatisitas, menggabungkan sesi latihan sedikit.
Ø  Untuk tugas-tugas yang kurang penting atau untuk tugas-tugas yang tidak memerlukan otomatisitas, menggabungkan sesi latihan sedikit.
Ø  Untuk tugas-tugas yang membutuhkan respon otomatis, menggunakan komputer untuk mengukur akurasi respons dan waktu respon. Setelah otomatis, tanggapan akan akurat dan cepat.
Ø  Terdistribusi praktek di antara pelajaran dalam kursus dan dalam setiap pelajaran yang diberikan.
Ø  Dalam program e-learning sinkron, memperpanjang pembelajaran dengan merancang beberapa sesi pendek satu sampai dua jam dengan praktek asynchronous ditugaskan antara sesi.
 
Prinsip 4: Menerapkan Prinsip Multimedia
Dalam bab 3 sampai 8, kita disajikan 6 prinsip untuk desain multimedia yang berkaitan secara khusus untuk penggunaan grafik, teks, dan audio dalam e-learning. Berikut adalah beberapa saran untuk cara untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut dengan desain interaksi praktek.
·                    Prinsip Modalitas dan redundansi
Menurut prinsip modalitas yang dijelaskan dalam bab 5, audio harus digunakan untuk menjelaskan visual dalam pelajaran Anda. Namun, audio terlalu sementara untuk latihan praktek. Peserta didik harus mengacu pada tujuan saat menanggapi pertanyaan. Setiap instruksi atau informasiyang  butuhkan peserta didik untuk menjawab pertanyaan harus tetap dalam teks pada layar saat pelajar merumuskan tanggapan.
Sebelumnya dalam bab ini, kami fokus pada pentingnya umpan balik yang jelas. Umpan balik juga harus disajikan dalam teks agar peserta didik dapat meninjau penjelasan dengan cara mereka sendiri. Berdasarkan prinsip redundansi dijelaskan dalam bab 6, menggunakan teks saja untuk kebanyakan situasi. Jangan menceritakan tentang arah layar teks, soal latihan, atau umpan balik.
·        Prinsip Kedekatan
Menurut prinsip kedekatan, teks harus selaras t dengan grafis untuk menjelaskan serta meminimalkan kesalahpahaman. Karena Anda akan menggunakan teks untuk pertanyaan Anda dan umpan balik, prinsip kedekatan berlaku terutama untuk desain soal latihan. Jelas membedakan daerah respons dengan penempatan, warna, atau font dan menempatkan mereka berdekatan dengan pertanyaan. Selain itu, ketika meletakkan praktek yang akan mencakup umpan balik ke rspons, meninggalkan area layar terbuka untuk umpan balik dekat pertanyaan dan sebagai dekat dengan wilayah respon mungkin sehingga peserta didik dapat dengan mudah menyesuaikan umpan balik untuk respon dan pertanyaan. Dalam pilihan ganda atau multi-pilih item, gunakan warna atau huruf tebal untuk menunjukkan opsi yang benar sebagai bagian dari umpan balik.
Dalam situasi di mana ada beberapa tanggapan terhadap pertanyaan praktek panjang, umpan balik mungkin memerlukan layar yang cukup real estate. Dalam situasi ini, menunjukkan jawaban yang benar pada layar yang berbeda sendiri dengan penjelasan. Namun, ketika melakukan hal itu, pastikan untuk menampilkan tanggapan pelajar sebelah respon yang benar dan terlihat oleh umpan balik, seperti yang ditunjukkan pada gambar 11.7.
·        Prinsip Koherensi
Dalam bab 7 kita terakhir bukti yang menunjukkan bahwa pelanggaran prinsip koherensi memaksakan beban kognitif asing dan dapat mengganggu belajar. Secara khusus, kami merekomendasikan bahwa Anda mengecualikan cerita ditambahkan untuk nilai hiburan, musik latar belakang dan suara, dan deskripsi tekstual rinci. Intinya kami adalah "kurang biasanya lebih."
Kami merekomendasikan bahwa kesempatan berlatih bebas dari unsur-unsur visual atau audio asing seperti animasi serampangan atau suara (tepuk tangan, lonceng, atau peluit) terkait dengan respon yang benar atau salah. Penelitian telah menunjukkan bahwa, sementara tidak ada korelasi antara jumlah studi dan nilai rata-rata di perguruan tinggi, ada korelasi antara jumlah latihan yang disengaja dan nilai.
Secara khusus, penelitian di lingkungan bebas gangguan sendirian di ruang yang cukup (bukan dengan audio) atau dalam tim mengarah ke lebih baik belajar (Plant, Ericsson, Hill dan Asberg, 2005; Kenz dan Hugge, 2002). Selama sesi synchronous maya kelas, instruktur harus menjaga periode diam selama acara latihan.
Selain itu, instruktur harus meminta peserta didik untuk menampilkan salah satu ikon respon, seperti wajah tersenyum, ketika mereka memiliki menyelesaikan latihan di luar lingkungan virtual, seperti dalam sebuah buku kerja. Program kelas virtual multi-session dapat memanfaatkan waktu di antara sesi dengan pekerjaan rumah yang mungkin requirea waktu panjang refleksi individu.
·        Tips untuk menerapkan prinsip-prinsip multimedia untuk interaksi Anda
Singkatnya, tips berikut akan membantu dalam merancang acara belajar Anda:
Ø  Sertakan visual yang relevan sebagai bagian dari desain interaksi Anda;
Ø  Luruskan arah, pertanyaan praktek, dan umpan balik dalam teks dalam layar,
Ø  Minimalkan, teks asing, suara, atau visual selama interaksi.
Prinsip 5 : Transisi dari Contoh-Contoh untuk Praktek secara Bertahap
Melengkapi latihan praktek membebankan banyak beban mental. Dalam bab 10, kami menunjukkan bukti bahwa menggunakan dosis yang sehat dari contoh bekerja bersama dengan praktek akan menghasilkan belajar yang lebih efisien. Bahkan, strategi yang sudah terbukti untuk memaksakan beban secara bertahap sebagai peserta didik mendapatkan keahlian adalah dengan menggunakan pudar contoh dikerjakan. Karena kita membahas bukti untuk memudar contoh dikerjakan secara ekstensif dalam bab 10, kami hanya memberikan review singkat di sini.
       Suatu Contoh dari Contoh pekerjaan yang tidak sempurna
Dalam pelajaran database kami pada CD, setelah menyajikan beberapa konsep dasar, pelajaran membimbing peserta didik untuk menerapkan lima langkah desain database. Contoh pertama adalah contoh dikerjakan penuh di mana semua langkah-langkah untuk membangun database toko video diilustrasikan untuk pelajar dan secara singkat dijelaskan oleh agen. Untuk memastikan bahwa peserta didik memproses contoh ini, soal-penjelasan yang disertakan di beberapa langkah. Yang kedua exampleis contoh pudar berfokus pada database untuk perpustakaan. Pada contoh memudar, langkah-langkah yang sebagian bekerja untuk pelajar dan pelajar diminta untuk menyelesaikan langkah-langkah. Tugas akhir mengharuskan pelajar untuk membangun database pada sendiri.
       Mengapa Contoh Efisien
Sejumlah studi penelitian kami terakhir dalam bab 10 telah menunjukkan bahwa dengan menggunakan contoh bekerja kecepatan belajar dan meningkatkan hasil belajar. Ketika hati-hati mengamati dan pengolahan demonstrasi, pelajar dapat menggunakan kapasitas memori kerja yang terbatas untuk membangun model mental. Dengan secara bertahap dengan asumsi bekerja lebih mental dalam menyelesaikan contoh dan kemudian dalam masalah bekerja sendiri, peserta didik menginvestasikan lebih bayak upaya jiwa setelah mereka telah membangun sebuah model mental awal.

E.     Yang kita tidak tahu tentang Latihan/praktek

Kami menyimpulkan bahwa, sementara prakteknya tidak selalu menyebabkan sempurna, praktik yang disengaja yang mencakup umpan balik yang tidak efektif. Kami melihat bahwa umpan balik jelas lebih efektif daripada umpan balik yang hanya memberitahu peserta didik apakah tanggapan mereka benar atau salah. Kita masih perlu tahu lebih banyak tentang jenis terbaik umpan balik untuk memberi. Untuk contoh, sebaiknya umpan balik rinci atau singkat? Kita juga perlu tahu lebih banyak tentang waktu terbaik untuk umpan balik. Adalah umpan balik yang diberikan segera setelah respon selalu yang paling efektif? Akhirnya, mudah bagi peserta didik untuk memotong atau memberikan umpan balik hanya sepintas perhatian. Apa adalah beberapa teknik yang bisa kita gunakan untuk memastikan bahwa peserta didik merefleksikan umpan balik? Kami melihat ke penelitian di masa depan pertanyaan-pertanyaan ini.

Komentar