Applying The Multimedia Principle E-learning / Prinsip Multimedia


A.  Memasukkan Kata-Kata dan Gambar


Berdasarkan pada teori kognitif dan bukti penelitian, disarankan agar menggunakan kata-kata dan gambar, karena lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan hanya salah satunya (Clark dan Mayer: 2008), dengan demikian dalam mendesain media dan bahan ajar sangatlah penting untuk memadukan kata-kata dan gambar ilustrasi yang dapat semakin memperjelas makna sebuah pesan pembelajaran.

Orang akan lebih memungkinkan untuk memahami materi ketika mereka dapat terlibat dalam pembelajaran aktif. Ketika mereka terlibat di dalam proses berfikir seperti memahami bahan pelajaran, mental mengorganisir materi menjadi gambaran pemikiran yang utuh. Presentasi multimedia dapat menantang pebelajar untuk terlibat dalam pembelajaran aktif melalui  tampilan materi dengan kata-kata dan gambar-gambar sehingga mental pebelajar membuat hubungan antara tampilan gambar dan verbal. Berlawanan dengan itu, menampilkan kata-kata secara tersendiri akan mendorong pebelajar khususnya bagi mereka yang memiliki sedikit pengalaman atau ahli untuk melibatkan dalam pembelajaran yang dangkal, seperti tidak menghubungkan kata-kata dengan pengetahuan lainnya.

Contoh persentasi yang menggunakan prinsip multimedia yang terdiri dari kata dan gambar.
1.      Memilih Gambar Yang Mendukung Pembelajaran
                        Daripada menampilkan kata-kata secara mandiri, akan lebih baik menampilkan kata dengan gambar. Walaupun tidak semua jenis gambar sama membantu memahmi teks. Ada beberapa fungsi dari gambar:
  1. Decoratif Graphics, untuk menghias halaman tanpa meningkatkan pesan pelajaran, seperti sebuah photo atau video seseorang yang menaiki sepeda di dalam sebuah pelajaran tentang bagaimana cara kerja pompa ban sepeda.
  2. Representational Graphics, menggambarkan elemen tunggal, seperti foto
    dari pompa ban sepeda bersama dengan keterangan, " pompa ban sepeda "
  3.  Relational Graphics,menggambarkan hubungan kuantitatif antara dua atau
    lebih variabel, seperti grafik garis yang menunjukkan hubungan antara
    tahun pada sumbu x dan kemungkinan kecelakaan sepeda
    pada sumbu y.
  4. Organizational Graphics, menggambarkan hubungan antara elemen, seperti sebuah diagram pompa ban sepeda dengan masing nama bagian atau sebuah matriks yang memberi sebuah definisi dan contoh dari masing-masing tiga jenis pompa yang berbeda.
  5. Transformational Graphics, menjelaskan perubahan pada suatu obyek sesuai waktu, seperti sebuah video yang menunjukan bagaimana memperbaiki sebuah ban yang kempis, atau rangkaian animasi yang menunjukan langkah-langkah bagaimana pompa ban sepeda bekerja
  6. Interpretive Graphics, mengilustrasikan hubungan yang tidak tampak seperti animasi pompa sepeda yang meyertakan titik-titik kecil untuk menunjukan aliran udara masuk ke dalam dan keluar pompa.
Berdasarkan uraian di atas, maka sebaiknya meminimalkan gambar yang bersifat dekoratif pada halaman. (Gambar dekoratif) atau secara sederhana menampilkan sebuah obyek tunggal (gambar representasional), dan gambar yang berhubungan dapat membantu pebelajar memahami materi (gambar tranformasional dan interpretatif) atau mengorganisasikan materi (gambar organisasional).

Tabel Pengorganisasian Grafis berdasarkan jenis Grafis
Jenis grafis
Penjelasan
Contoh
Decoratif
Penambahan visual untuk meningkatkan ketertarikan atau humor
1. Orang naik sepeda dalam pelajaran bagaimana cara kerja pompa sepeda.
2. Icon yang berkaitan dengan baseball sebagai sebuah tema permainan dalam sebuah pelajaran tentang pengetahuan produk.
Representational
Visual yang menghiasi penampakan obyek
1. Foto peralatan dalam sebuah pelajaran biaya (Perbaikan)
2. Screen Capture dalam sebuah pelajaran aplikasi computer.
Organizational
Visual yang menunjukan hubungan kualitatif antara isi
1. Sebuah matrik seperti table ini
2. Pemetaan konsep
3. Diagram pohon
Relational
Visual yang meringkas hubungan kuantitatif
1.Grafik bar dan pie
2. Peta dengan lingkaran yang ukurannya berbeda yang mencerminkan perbedaan kekuatan gempa
Transformational
Visual yang mengilustrasikan perubahan waktu atau ruang
1. animasi yang mendemonstrasikan prosedur pengoperasian computer.
2. video yang menunjukan bagaimana terjadinya gunung merapi
3. Animasi tentang pertumbuhan kecambah.
interpretive
Visual yang mewujudnyatakan sebuah fenomena
1. Gambar struktur molekul
2. rangkaian diagram anak panah yang mengilustrasikan aliran darah melalui jantung.
3. gambar yang menunjukan bagaimana sebuah data dirubah dan dikirim lewat internet.


B.  Beberapa Cara Penggunaan Gambar Untuk Meningkatkan Pembelajaran

       Membantu menentukan bagaimana membuat jenis gambar terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa cara dalam penggunaan gambar yang melayani pembelajaran dari pada sekedar peran-peran dekorasi: untuk mengajarkan jenis konten, sebagai organizer topic, dan sebagai antarmuka pelajaran.
1.      Gambar Mengajarkan Tipe Content
Tabel Gambar untuk mengajarkan berbagai jenis content
Jenis Pengetahuan
Penjelasan
Jenis kegunaan gambar
contoh
Fakta
Unik dan memisahkan informasi seperti aplikasi layar khusus, bentuk-bentuk atau hasil data.
Representasional organisasional
Rekaman layar dari spreadsheet, dapat berupa komponen, nama dan spesifikasi.
Konsep
Sejumlah obyek, peristiwa atau symbol yang ditandai dengan satu nama
Interpretif organisasional representasional
Table diagram database
Proses
Penjelasan bagaimana sesuatu bekerja
Relasional interpretif organisasional
Animasi bagimana jantung memompa darah
Diagram untuk mengilustrasikan bagaimana cara kerja pompa.
Prosedur
Rangkaian langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas
Transformasional
Ilustrasi animasi tentang bagaimana cara menggunakan spreadsheet.
Prinsip
Panduan untuk menyelesaikan sebuah tugas; Hubungan sebab akibat
Interpretif transformasional
Video yang menujukan 2 pendekatan penjuan yang efefktif.

2.      Gambar sebagai Organisir Topik
            Dalam menambah untuk menghiasi jenis isi yang khusus, grafik seperti peta topik dapat melayani sebuah fungsi organisasional dengan menunjukan hubungan antara topik-topik di dalam sebuah pelajaran. Contohnya menampilkan layar dengan serangkaian topik pelatihan dipetakan di bar sebelah kiri, termasuk di mana untuk pelatih, kapan pelatih, berapa lama untuk pelatih, dan sebagainya. Ketika mouse ditempatkan di atas masing-masing topik dalam organizer grafis, ilustrasi yang berbeda muncul di sisi kanan layar. Dalam contoh ini, topik sesi pelatihan formal dan informal diperkuat dengan teks dan foto.

3.      Gambar Menunjukkan Hubungan
            Gambar dalam bentuknya baik dinamis maupun statis dapat membuat fenomena terlihat dan tidak nyata menjadi nyata dan menunjukan hubungan. Bayangkan pelajaran e-learning untuk mengajar pekerja makanan cepat saji memasak yang aman dan praktek penanganan makanan. Garis grafik animasi dengan angka pada sumbu vertikal dan waktu pada sumbu horizontal menggambarkan perubahan dalam pertumbuhan bakteri dalam makanan yang dimasak pada suhu diferrent atau ditangani dengan cara yang aman dan tidak aman. Pelajaran mencakup simulasi interaktif di mana peserta didik menyesuaikan suhu memasak dan melihat dampak pada grafik garis dinamis disebut "kuman meter". Sebuah peta geografis dapat menggambarkan kepadatan penduduk dengan menambahkan sebuah titik kecil berwarna merah untuk mewakili lima ribu orang. Jika dibuat interaktif, peta dapat mencakup bar slider yang diakses periode waktu yang berbeda, yang memungkinkan pengunjung untuk melihat perubahan populasi dari waktu ke waktu.

4.      Gambar sebagai Antarmuka Pelajaran
            Pembelajaran di desain menggunakan pendekatan penemuan terpandu sering menggunakan antarmuka gambar sebagai latar untuk menampilkan studi kasus.
            Clark Dan Mayer menyebut sebagai efek multimedia adalah orang belajar lebih dalam dari kata-kata dan gambar daripada hanya dengan kata-kata. Prinsip multimedia yang menyarankan bahwa pembelajaran dan pemahaman meningkat dengan menambahkan gambar-gambar ke dalam teks dari pada sekedar kata-kata saja. Efek multimedia merupakan titik awal dari metode pembelajaran terbaik untuk e-learning karena membangun potensi pelajaran multimedia untuk memperbaiki pembelajaran manusia.

C.  Psikologis menjadi Alasan dari Prinsip Multimedia

            Bisa jadi penemuan terbesar manusia adalah bahasa, dan modifikasi tunggal terbesar dari penemuan ini dicetak dalam bentuk bahasa. Kata-kata memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara efektif, dan kata-kata tercetak memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara efektif ke segala penjuru. Oleh karena itu, masuk akal untuk menggunakan kata-kata ketika kita memberikan pelatihan atau pembelajaran.     Selama ribuan tahun, format utama untuk pendidikan adalah berupa kata-kata, pertama dalam bentuk lisan dan lebih baru-baru ini dalam bentuk cetakan. Kata-kata juga merupakan cara yang paling efisien dan efektif menghasilkan e-learning karena kata-kata bisa menyampaikan banyak informasi dan lebih mudah untuk menghasilkan daripada gambar.
            Pemikiran ini didasarkan pada teori perolehan informasi, di mana mengajar terdiri dari menyajikan informasi dan pembelajaran terdiri dari memperoleh informasi. Informasi dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, seperti kata-kata yang dicetak, kata yang diucapkan, ilustrasi, foto, grafik, animasi, video, dan narasi. Selama bertahun-tahun, telah menjadi jelas bahwa kata-kata merupakan metode yang efisien dan efektif untuk menyajikan informasi, sehingga berdasarkan pandangan ini, dalam kebanyakan situasi pembelajaran melibatkan dengan menyajikan kata-kata. Menurut teori perolehan informasi, format informasi (misalnya, kata-kata dibandingkan gambar) tidak masalah, asalkan informasi disampaikan kepada peserta didik.
            Dalam sebuah pendapat, teori informasi akuisisi didasarkan pada konsepsi yang tidak memadai tentang bagaimana orang belajar. Sebagai gantinya, mendukung teori konstruksi pengetahuan dimana pembelajaran dipandang sebagai proses pembuatan akal aktif dan pengajaran dipandang sebagai upaya untuk mendorong proses kognitif yang sesuai dalam peserta didik. Menurut metafora pembelajaran ini, tidak cukup baik untuk memberikan informasi kepada peserta didik, instruktur juga harus memandu proses kognitif peserta didik selama belajar, sehingga memungkinkan dan mendorong peserta didik untuk secara aktif memproses informasi. Merupakan bagian penting dari proses aktif secara mental membangun representasi piktorial dan verbal materi dan mental menghubungkan mereka. Tujuan ini lebih mungkin untuk dicapai dengan pelajaran multimedia dengan baik kata-kata dan gambar yang sesuai yang menggambarkan konten yang sama untuk dipelajari.
            Menambahkan gambar yang relevan dengan kata-kata bisa menjadi cara yang ampuh untuk membantu peserta didik terlibat dalam pembelajaran aktif. Secara keseluruhan, pandangan dari tahap kognitif pembelajaran dapat mempengaruhi keputusan tentang bagaimana merancang pembelajaran.

D.  Bukti untuk Menggunakan Kata-Kata dan Gambar

       Manusia akan lebih memahami dan mengingat bahan yang disajikan dalam bentuk kata dan gambar daripada hanya kata atau gambar saja. Belajar lebih efektif dari kata dan gambar daripada kata saja. (Mayer, 2001)
Contoh, penjelasan bagaimana pompa ban sepeda bekerja melalui verbal description dan penjelasan bagaimana pompa ban sepeda bekerja melalui diagram dengan langkah-langkah.

E.  Prinsip Multimedia Bekerja Sangat Baik untuk Para Pemula
       Apakah prinsip multimedia dapat diterapkan secara sama bagi seluruh pebelajar? Ada peningkatan bukti bahwa bahwa penggunaan kata dan gambar khususnya sangat penting untuk pebelajar yang mempunyai wilayah pengetahuan rendah (Novice), daripada pebelajar yang mempunyai penguasaan pengetahuan yang tinggi (ekspert). Guru harus peka pada tingkat pengetahuan awal pebelajar, sehingga dapat menyediakan kebutuhan penunjang, seperti misalnya pembelajaran multimedia untuk pebelajar dengan tingkat pengetahuan rendah. Jika anda bekerja pada sebuah pelatihan dengan kelompok pebelajar yang sedikit lebih tinggi, trainer pemula, sebagai contoh guru harus dengan hati-hati untuk memberi tambahan pembelajaran berbasis teks dengan dikoordinasikan dengan gambar. Jika mempunyai kelompok pebelajar yang lebih tinggi seperti residen medis atau insinyur yang bepengalaman di dalam topik yang sedang di tampilkan kiranya dapat belajar dengan baik dari teks semata atau bahkan hanya dari gambar saja.

F.   Haruskah Anda Mengubah Ilustrasi Statik ke Animasi? (Penggunaan Animasi)

Jika perlu menambahkan gambar ke dalam kata-kata, apakah lebih baik menggunakan animasi atau ilustrasi statis? Animasi flash sekarang ini sangat popular dan sering ditambahkan pada berbagai pelajaran e-learning. Sekilas, orang akan berpikir bahwa animasi sangatlah baik karena merupakan medium aktif yang dapat menggambarkan perubahan dan pergerakan. Serupa dengan itu, orang akan berpikir bahwa ilustrasi statik sebuah pilihan buruk karena menggunakan medium pasif yang tidak dapat menggambarkan perubahan dan pergerakan sedetail animasi. Sejumlah penelitian telah gagal menemukan bahwa animasi lebih efektif daripada rangkaian frame static yang menggambarkan materi yang sama.
Lain halnya dengan hasil tersebut, ada beberapa isi yang secara khusus sesuai dengan animasi atau video dari pada ilustrasi frame statik atau foto, seperti misalnya penjelasan tentang bagaimana memperagakan keterampilan motorik, sebagai contoh, Chan Lin (1998) melaporkan bahwa animasi lebih efektif dari pada diagram statik dalam membantu siswa belajar membuat bunga dari kertas melalui melipat kertas. Penambahan animasi berfungsi interpretif ketika dirancang dengan efek khusus yang menyatakan hubungan tidak berlawanan dengan yang dapat dilihat.
Tampilan dinamik dapat menganggu kenyataan dalam berbagai cara, seperti misalnya penurunan beberapa proses dan meningkatkan yang lainnya, menunjukan sebuah obyek atau gejala alam dari sudut pandang dan pergantian yang berbeda, tambahlah tampilan dengan isyarat untuk menarik perhatian pemirsa pada bagian yang sangat penting. Atau menggerakan obyek meninggalkan sebuah jejak atau berdiri.
Animasi dapat memakan biaya yang lebih banyak dibandingkan dengan diagram statik. Sehingga menyadarkan untuk menggunakan frame statik seperti gambar aslinya. Diatas semua itu, penggunaan ilustrasi statik kecuali ada sebuah pembelajaran yang sangat memaksa untuk animasi. Khususnya, ketika mempunyai sebuah ilustrasi yang menjelaskan, gunakan pemaparan rangkaian frame statik untuk menggambarkan berbagai keadaan sistem dibandingkan sebuah animasi terkunci.

Komentar