Jewawut merupakan sejenis tanaman serealia yang sudah cukup luas dibudidayakan di berbagai negara, namun di Indonesia penanaman jewawut masih belum banyak dilakukan. Di negara-negara maju jewawut telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan. Salah satu pemanfaatannya adalah sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan makanan lain, contohnya adalah minuman energi dan kesehatan karena jewawut mengandung sumber vitamin B dan beta karoten.
Tanaman jewawut memiliki adaptasi yang baik pada daerah bercurah hujan rendah bahkan di daerah kering sekalipun. Jewawut mengandung beragam komponen penting yang berpotensi meningkatkan kesehatan tubuh, antara lain senyawa antioksidan, senyawa bioaktif, dan serat.
Di Indonesia, pengolahan jewawut masih sangat terbatas. Namun di beberapa daerah jewawut telah dimanfaatkan dengan cara mengolahnya menjadi nasi tetapi masih dilakukan secara sederhana. Awalnya jewawut tersebut dijemur, disosoh, hingga hanya terdapat bagian daging atau endospermanya saja. Selanjutnya, jewawut yang dicampur dengan gula merah dan kelapa, pemanfaatan ini hampir sama dengan memasak beras ketan. Secara tradisional pemanfaatan jewawut yang lain yaitu dengan mengolahnya menjadi bubur, dodol, dan bajet.
Selain memiliki manfaat positif bagi kesehatan, jewawut dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan subtitusi beras sehingga dapat memenuhi kebutuhan kalori harian. Hal ini ditunjukkan dengan kandungan karbohidratnya sebesar 75% yang mendekati kandungan karbohidrat pada beras yaitu sebesar 79%. Keunggulan lainnya dari tanaman jewawut adalah kandungan proteinnya sebanyak 11%, yang lebih tinggi dibandingkan kandungan protein beras yang hanya mencapai 7%.
Tepung jewawut juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan produk mie. Hal ini dikarenakan kandungan proteinnya yang hampir sama dengan tepung terigu dan bahkan mengandung protein gluten. Gluten adalah protein lengket dan elastis yang dapat membuat
adonan menjadi kenyal dan dapat mengembang karena bersifat kedap udara. Sifat elastis gluten pada adonan mie menyebabkan mie yang dihasilkan tidak mudah putus pada proses pencetakan dan pemasakan.
Berbagai keunggulan dari jewawut tersebut dapat menjadi dasar untuk membantu terlaksananya program diversifikasi pangan yang selanjutnya dapat mendorong terwujudnya peningkatan ketahanan pangan masyarakat Indonesia.
sumber : http://www.medicalera.com/3/25549
Komentar
Posting Komentar