Maraknya persaingan bisnis di sektor pertanian membuat sebagian besar pelaku usaha harus pintar-pintar memilih strategi agar produknya tidak kalah bersaing dengan para kompetitornya. Sekarang ini tidak hanya persaingan dari petani lokal saja yang dihadapi para pelaku usaha, namun serbuan produk impor juga mulai meramaikan pasar Indonesia, sehingga para pelaku usaha dituntut untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pemasarannya guna memenangkan persaingan yang ada.
Pada dasarnya hasil pertanian beserta produk-produk turunannya memiliki potensi pasar yang cukup bagus. Bahkan tidak hanya di pasar lokal dan nasional saja kebutuhan produk pertanian banyak diminati para pelanggan, tetapi sekarang ini peluang pasar ekspor sangat terbuka lebar bagi para petani di Indonesia, sehingga diharapkan produk komoditas yang dihasilkan para petani dalam negeri bisa bersaing dengan produk lainnya dari negara tetangga.
Untuk itu, sebelum memperluas jaringan pasar hingga ekspor ke negara tetangga. Diperlukan adanya beberapa persiapan yang harus diperhatikan para pelaku usaha, mulai dari kualitas hasil pertaniannya, proses produksinya, jalur distribusinya, hingga menentukan target pasar yang hendak dituju. Hal ini penting agar produk komoditas yang dihasilkan para petani memiliki daya saing yang lebih tinggi.
Nah, untuk membantu para petani dalam mengembangkan jangkauan pasar. Berikut ini kami informasikan beberapa tips pemasaran ekspor bagi produk pertanian yang bisa diperhatikan para pelaku usaha agrobisnis
1. Sebelum mengekspor produk pertanian, sebaiknya carilah info sebanyak-banyaknya mengenai potensi pasar dan kondisi perdagangan di setiap negara tetangga. Hal ini penting agar Anda tidak salah dalam memilih negara tujuan ekspor.
2. Ketahui kredibilitas calon buyer (pembeli) Anda, sebelum memutuskan akan menjalin kerjasama dengan mereka.Sebaiknya cari tahu mengenai identitas dan track record-nya selama bergelut di dunia usaha. Langkah ini perlu Anda jalankan untuk mengurangi adanya resiko penipuan yang bisa mengakibatkan kerugian bagi para pelaku usaha agrobisnis.
3. Bekali diri Anda dengan pengetahuan di bidang hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara tujuan ekspor. Strategi ini diperlukan untuk mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan pelaku usaha, khususnya dalam hal kepabeanan maupun kelengkapan surat-surat resmi yang mendukung aktivitas ekspor impor di sebuah negara.
4. Tawarkan produk komoditas yang benar-benar berkualitas. Dalam hal ini Anda bisa memanfaatkan sertifikat ISO sebagai standarisasinya. Jadi, produk yang Anda tawarkan memiliki mutu yang terjamin dan daya saingnya juga cukup tinggi di pasaran mancanegara.
5. Pahami sistem transaksi bisnis yang digunakan dalam perdagangan internasional. Beberapa transaksi pembayaran yang bisa Anda gunakan yaitu pembayaran cash dimuka, transfer, surat perjanjian kredit, dan lain sebagainya.
Semoga beberapa tips pemasaran ekspor ini bisa memberikan manfaat bagi para kaskuser dan membantu para pelaku usaha agrobisnis dalam memperluas jangkauan pasarnya. Maju terus agrobisnis Indonesia, dan tingkatkan kualitas produk kita di mata dunia. Salam sukses.
Komentar
Posting Komentar